Arak Kelapa Desa Telunwayah Baik Untuk Kesehatan

  • 06 April 2022 00:00 WITA

Apresiasi Pergub yang Lindungi Industri Arak

Karangasem, BaliBanknews - Petani arak tradisional dari Desa Telunwayah, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem sangat mengapresiasi adanya Peraturan Gubernur Bali yang melindungi industri arak kelapa. Kini permintaan petani untuk menertibkan industri arak gula pasir yang membahayakan kesehatan masyarakat.

I Nengah Putu, selaku petani arak yang berasal dari Desa Telunwayah ketika di temui BaliBanknews beberapa waktu lalu di rumahnya di Desa Telunwayah, menyatakan arak tradisional berbahan tuak nyuh, tidak ada zat kimia. “Kalau arak yang difermentasi, bahan dasar gula pasir dicampur ragi. Kalau itu diminum, lama-lama menimbulkan efek yang tidak baik bagi kesehatan,” ujarnya.

Kata dia, arak nyuh, berbahan dasar tuak nyuh. “Kalau diminum membantu kesehatan. Salah satunya membantu melonggarkan pernapasan. Pada intinya untuk kesehatan. Tetapi jangan minum berlebihan,” jelasnya.
Aturan minum yang baik, sekali minum setengah sloki, baik pagi dan sore. “Dua kali sehari. Kalau musim hujan, diminum pagi, kalau kehujanan, tidak terasa dinginnya hujan. Badan terasa panas, itu sisi positif dari tuak nyuh,” jelasnya.
Dengan Peraturan Gubernur Bali, masyarakat sangat terbantu. “Namun dengan persaingan arak gula pasir, sangat merugikan petani. Petani tradisional kesulitan memasarkan karena dikalahkan arak gula pasir,” ungkapnya.
Sebagai generasi keempat petani tuak kelapa, produksi arak dihasilkan 4 hari sekali, dengan hasil 10 liter. “Sebulan menghasilkan kurang lebih 40 liter. Harga Rp 300 ribu ke penjual. Per liter Rp 16.000 sebotol Aqua tanggung,” jelasnya.
Pihaknya menjamin arak yang dihasilkan asli tanpa campuran. “Murni arak. Namun saat ini harganya turun dengan ada persaingan arak gula. Sebelum ada gula, kami bisa jual lebih mahal,” terangnya. 
Petani memproduksi arak skala tradisional, tidak bisa mencetak banyak. “Karena pohon juga terbatas. Ini dipertahankan, untuk melanjutkan. Beda dengan gula pasir bisa mencetak porsi besar,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan, di Telunwayah, hampir 99 persen masyarakat punya produksi arak. “Hasilnya untuk menyekolahkan anak mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Itu penghidupan kami,” terangnya.
Petani juga punya harapan ke pemerintah. “Kami harap Pemerintah bisa menertibkan produsen arak gula. Dan kepada pak Gubernur, kami berterima kasih sudah menerbitkan Pergub,” tutupnya. (Yess)


TAGS :

Komentar