Goes Oka, Dari Guru Jadi Pemilik Showroom

  • 24 Mei 2022 00:00 WITA
Putu Oka Mahendra

 

Denpasar, balibanknews.com

Nasib orang memang tidak bisa ditebak. Ia akan mengalir seperti air di aliran sungai. Hal ini pula yang terjadi pada  kehidupan Putu Oka Mahendra atau sering dipanggil Goes Oka. 

Lulus dari sekolah Guru yakni  PGSD Undiksa Singaraja tahun 2012, Goes Oka bukannya menjadi Guru tetapi  justru memilih menekuni bisnis MLM dengan tujuan menambah ilmu marketing yang nantinya akan sangat berguna dalam bisnis jual beli mobil. 

Ia mengungkapkan usai di bisnis MLM sempat bekerja di salah satu bank umum nasional. "Berbagai pengalaman itu    saya jadikan bekal untuk menekuni bisnis jual beli mobil bekas,"ujarnya. 


Modal awal untuk bisnis ini dikumpulkan dari hasil jerih payah di MLM dan bank. "Modal Rp 130 juta ini yang diputar untuk beli mobil satu sampai dua unit. Karena modalnya dikit prioritas waktu itu mobil mobil tahun lama,"jelas Petajuh  Bendesa Adat Suwat ini dengaj nada serius. 

Ia mengakui awalnya bisnisnya kembang kempis karena modal yang kecil dan jaringan yang belum begitu luas. Tapi kondisi itu tak membuat Goes Oka mundur dari bisnis ini. Ia justru tertantang dan makin yakin akan sukses di bisnis jual beli mobil bekas.  Benar pepatah bilang dimana ada usaha keras pasti akan ada jalan terbaik. Kendala permodalan akhirnya terpecahkan dengan didapatnya  kepercayaan dari sejumlah bank.   "Akhirnya saya memberanikan diri untuk membuka showroom dengan bendera Amorh Mobilindo. Pertama buka di jalan  raya Abianbase Kapal setelah beberapa saat pindah di Jalan Padangluwih Dalung,"jelasnya 

Lambat tapi pasti, kata Goes Oka bisnisnya terus berkembang. Mobil yang dijual tidak lagi mobil bekas  tahun lama tetapi mobil bekas tahun yang lebih baru. "Pandemi covid19 ternyata membawa berkah bagi saya. Saat pandemi penjualan bukannya turun tetapi justru meningkat untuk mobil mobil yang lebih baru,"ungkapnya. 

Ia optimis bisnis jual beli mobil bekas di Bali akan makin bergairah di Bali menyusul dibukanya pariwisata Bali. Kendala yang dihadapi saat ini adalah stok barang yang sedikit di Bali. Saat pandemi banyak mobil bekas flat DK yang dijual ke luar Bali. Hal ini menyebabkan harga mobil bekas belakangan cenderung meningkat. "Apapun kondisinya kita harus siap. Dengan kerja keras dan ketekunan segala tantangan yang ada pasti akan bisa diatasi,"ujarnya menutup pembicaraan. (BIA)


TAGS :

Komentar