Perbekel Labasari Siap Layani Masyarakat Nyalon untuk Ketiga Kalinya

  • 26 Maret 2022 00:00 WITA

Amlapura, BaliBankNews -
Perbekel Labasari, I Made Gentiana, kembali mencalonkan diri menjadi perbekel. Gentiana pun siap melayani masyarakat dan melakukan terobosan yang bermanfaat.
Sejumlah program dirancang untuk pelayanan kepada masyarakat.

"Satu melaksanakan pola pembangunan semesta. Mewujudkan pemerintahan bersih dan pelayanan akuntabel,” ujarnya, Jumat (25/3).

Yang kedua, melaksanakan pembangunan dengan bekerja keras, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pusat untuk mewujudkan insfratruktur. “Ketiga, menggali potensi yang ada di Labasari, mengembangkan pertanian,” ungkapnya.

Dari bidang keamanan, pihaknya bersinergi untuk mewujudkan kerukunan antar masyarakat.

Bagi masyarakat kurang mampu, kata Gentiana, sudah ada pos masing-masing. “Di desa ada dana desa. 30 persen untuk belanja pegawai, 70 persen sudah ada pos. Kalau kurang gizi, ada Posyandu. Maka kami tidak gegabah mengalokasikan,” ujarnya.

Dengan pengalaman dua periode menjabat kepala desa, dirinya siap melayani dengan baik. “Kami siap. Karena kami sering melayani kesehatan. Membantu jam 04.00. Banyak yang saya bantu,” ujarnya.

Setiap tiga Minggu, mengumpulkan kepala dusun untuk membahas Kartu Indonesia Sehat (KIS). “Ini untuk transparansi bersama kepala dusun. Yang penting nyambung pelayanan dengan masyarakat,” jelasnya.

Untuk program saat menjabat perbekel, Gentiana berencana membuat gapura di batas desa Labasari. “Disini home industri arak. Supaya diketahui sebagai pintu masuk. Dengan produk arak api yang sudah dibantu bapak bupati,” terangnya.

Mengenai produksi arak, sudah sempat dikunjungi oleh gubernur Bali, Wayan Koster. “Besar harapan kepada bapak gubernur sehingga bisa membantu bahwa arak api merita itu sudah diinternasionalkan. Dijadikan jamuan oleh pak gubernur ketika ada tamu, disandingkan dengan kopi,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, untuk membangkitkan arak merita, sejumlah hal dilakukan. “Kami sudah dikasih buat bantuan proses membuat arak. Kami memadukan dengan teknologi,” ujarnya.

Bapak gubernur sudah pernah datang melihat perajin arak yang dipadu teknologi. “Hasilnya setara, hasilnya baik dan bagus. Kalau industri pakai kayu bakar. Teknologi baru bisa menggunakan kompor gas. Sehingga tidak mengurangi kualitas,” terangnya.

Desa Labasari mengangkat potensi arak dengan membentuk koperasi. “Ada bantuan cara tradisional. Termasuk tata cara moderen. Sehingga per kapita tumbuh,” tutup dia. (yes)


TAGS :

Komentar