KUD Rejasa Gelar RAT ke-50, Aset Tembus Rp 51 Miliar jadi yang Terbesar Di Bali

  • 19 Februari 2024 00:00 WITA
Suasana RAT KUD Rejasa Senin (19/2/2024)


Tabanan, balibanknews.com

Koperasi Unit Desa (KUD) Rejasa menjadi salah satu koperasi yang layak diperhitungkan. Berdiri sejak 51 tahun lalu kini KUD Rejasa kian berkembang dengan ribuan anggota dan mengelola aset miliaran. Terungkap dalam agenda RAT ke-50 yang digelar di gedung aula milik KUD pada Senin (19/2/2024) aset tembus di angka Rp 51 miliar lebih dan menjadi KUD beraset terbesar di Bali. 


Dalam laporan pertanggungjawaban yang disampaikan Manajer KUD Rejasa I Made Nurjaya SE, sepanjang tahun 2023 mampu membukukan aset sebesar Rp 51 miliar atau tumbuh sekitar 10,18 persen dibanding tahun sebelumnya Rp 46 miliar. Dari jumlah aset tersebut KUD memenuhi sejumlah kewajiban antara lain kewajiban lancar Rp 39,9 miliar, kewajiban jangka panjang Rp 271 juta, dan kewajiban lain-lain Rp 768,8 juta. Sementara untuk modal koperasi atau ekuitas alami peningkatan dari tahun sebelumnya dari Rp 9,3 miliar menjadi Rp 10 miliar lebih.
Sementara untuk pendapatan koperasi atau hasil usaha koperasi selama 2023, Nurjaya memaparkan pendapatan antara lain pendapatan dari penjualan barang dan jasa serta pendapatan operasional lain seperti penyaluran pinjaman selama 2023 sebesar Rp 32,7 miliar. Dari total pendapatan tersebut diperolah hasil usaha koperasi sebesar Rp 4,2 miliar. Dari total hasil tersebut kemudian dikurangi berbagai beban antara lain beban administrasi, karyawan, organisasi dan lain-lain jumlahnya menjadi Rp 3,1 miliar. Hasil usaha kotor tersebut kembali dikurangi beban non operasional, pendapatan non operasional, pengeluaran pajak dan lain-lain maka diperoleh SHU bersih sebesar Rp 1 miliar lebih atau tumbuh diatas target sebesar 107,16 persen. 


Tercapainya target SHU sepanjang 2023 diakui Nurjaya lantaran aktifitas anggota memanfaatkan unit-unit usaha milik koperasi sangat tinggi. Diakuinya unit usaha tersebut antara lain simpan pinjam, RMU, pertokoan,  jual beli produk penunjang pertanian (saprodi), dan aneka usaha lainnya. 
Hal serupa juga disampaikan Ketua KUD Rejasa I Ketut Sumitra SE. Dalam kesempatan tersebut ia menyampaikan rasa terima kasih kepada anggota karena telah aktif memanfaatkan produk-produk milik KUD. Ia pun tak menampik jika saat ini KUD Rejasa adalah KUD yang memiliki aset terbesar di Bali mengalahkan KUD lain di luar daerah Tabanan. "Dari segi aset KUD Rejasa sementara ini memang yang paling besar di Bali. Jumlah anggota kami hingga Desember 2023 sebanyak 4771 orang dan itu merupakan pangsa pasar luar biasa," ujarnya.


Diakui Sumitra cakupan wilayah KUD Rejasa meliputi 7 Prebekel dan 7 Kebendesaan serta melayani 16 subak di wilayah tersebut. Namun dari total anggota KUD Rejasa ia mengaku ada sekitar 30 persen anggota pasif. Oleh karena itu kedepan pihaknya akan memaksimalkan aktifitas anggota agar lebih aktif lagi. Disinggung mengenai UU No 8 tahun 2023 terkait operasional koperasi open loop atau close loop pihaknya telah memilih close loop yang hanya melayani anggota saja. 
Selain meraih pertumbuhan antara 10 - 14 persen pada tahun 2024, Sumitra juga merencanakan memaksimalkan dukungan terhadap para petani anggota KUD untuk meningkan hasil pertanian mereka, bukan saja sebagai penghasil gabah tapi juga produk lain seperti perkebunan dan sebagainya. "KUD harus siap sebagai distributor utama dari produk-produk tani milik anggota, sehingga selain membeli langsung dari petani juga sekaligus mendistribusikan sehingga petani terbebas dari tengkulak," ujarnya.


Hal senada juga disampaikan Ketua Dekopinda Kabupaten Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa, baginya seharusnya KUD memiliki tupoksi layaknya koperasi produsen. Ia berharap KUD bisa menaikan perannya sebagai distributor yang membeli dan menjual langsung dari petani. KUD juga harus bisa memenuhi kebutuhan produksi mulai bibit, pupuk, obat-obatan dan lain sebagainya dari hulu ke hilir. Dengan begitu KUD akan menjadi pengatur arus distribusi itu sendiri, dimana itu akan sangat menguntungkan petani dan mencegah adanya permainan harga dari tengkulak. "Sekarang ini kan harga sering dipermainkan sehingga petani selalu tersudutkan. Untuk itulah peran KUD yang sesungguhnya dimana bisa memberi kesejahteraan bagi petani, bukan hanya dari produk gabah saja tapi juga produk tani lainnya harus mulai dikembangkan," ujarnya.
Pihaknya pun memberi apresiasi penuh pada KUD Rejasa lantaran koperasi ini sudah mampu bertahan dan berkembang selama puluhan tahun. Koperasi ini juga mampu menjaga dan mengembangkan fasilitas yang diberikan pemerintah sebagai KUD. "Ditengah banyaknya KUD yang tidak mampu menjaga pertumbuhan dan kepercayaan yang diberikan, KUD Rejasa justru menjadi contoh yang baik, kami sangat apresiasi pencapaiannya dan terbukti mampu sejahterakan anggota," pungkasnya. [Mdy


TAGS :

Komentar