Koperasi SAAS Rayakan HUT ke-17, Bupati Suwirta Sebut Kelola Koperasi Kini Tak Semudah Dulu

  • 22 Juli 2023 00:00 WITA
Pemotongan tumpeng oleh Bupati Suwirta saat perayaan hari jadi ke-17 Koperasi SAAS, Sabtu (22/7/2023)


Klungkung, balibanknews.com
Koperasi Konsumen Sari Agung Ananta Sedana atau Koperasi SAAS kini genap berusia 17 tahun ditandai dengan perayaan hari jadi yang mengambil tempat di Balai Banjar Gede Desa Akah, Kecamatan Klungkung Sabtu (22/7/2023). Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang hadir dalam kesempatan tersebut menyebut kini mengelola koperasi tak lagi semudah dulu. Karena itu pengelola koperasi dituntut pintar melakukan inovasi serta beradaptasi dengan perkembangan jaman.


"Saat ini mengelola koperasi tak lagi semudah jaman Saya menjadi pengurus koperasi. Banyak perubahan yang terjadi serta tantangan mulai dari persaingan unit usaha juga dari lembaga keuangan lain terutama bank umum lewat produk KUR. Untuk itu harus pintar beradaptasi mulai dari jenis pemilihan unit usaha dan juga teknologi," ujarnya saat diwawancari balibanknews.com disela-sela acara.
Selain KUR menurutnya tantangan juga datang dari pemilihan unit usaha. Sebut saja unit usaha minimarket. Berbeda dengan dulu, saat ini siapa saja bisa menjadi pengusaha minimarket dan semakin menjamur. Koperasi yang dibebankan pajak PPN hingga 11 persen tentu saja kalah bersaing karena membandrol harga lebih tinggi akibat pajak. Berbeda dengan usaha serupa yang dimiliki perorangan yang tidak dibebankan pajak sebesar koperasi. Akibatnya tentu pilihan konsumen jatuh pada produk dengan harga yang lebih murah.


Selain unit usaha, tantangan lain adalah perbedaan nilai bunga kredit dan bunga deposito dibandingkan bank umum. Menurutnya, dalam pengelolaan koperasi saat ini perlu mengikuti prinsip-prinsip yang ada di perbankan. Sebisa mungkin bunga deposito bisa mendekati nilai yang diberikan bank umum sehingga animo anggota lebih tinggi lagi untuk menempatkan dana mereka. 
Namun dari seluruh tantangan yang ada baginya inovasi adalah salah satu kunci untuk tetap bertahan dan menang dalam persaingan. Pengelola koperasi harus mampu menggali potensi-potensi baru yang jarang digarap sektor lain, sehingga punya keunggulan sendiri. Dalam hal ini pemanfaatkan teknologi sangat penting. Keterlibatan generasi muda untuk mengambil peran dalam digital marketing sebaiknya mulai dipertimbangkan. Sebut saja usaha minimarket. Selain dijual secara konvensional, melalui e-comers produk-produk yang ada bisa dipasarkan secara online. "Ekonomi kreatif harus ditumbuhkan. Pemanfaatan teknologi digital memang membutuhkan kesabaran, anak-anak muda bisa dilibatkan sebagai digital marketing," tambahnya.
Suwirta sangat mengapresiasi atas perkembangan Koperasi SAAS. Di usia yang ke-17 koperasi banjar ini mampu tumbuh dengan baik. Bahkan kini telah memiliki tiga unit usaha diantaranya minimarket, simpan pinjam, dan unit perthashop yang berkembang. Potensi yang dimiliki masih sangat besar karena sudah memiliki keanggotaan yang jelas sehingga mampu menyerap dan merealisasikan aspirasi dengan baik. Ia pun berharap anggota koperasi mendukung penuh semua unit usaha yang dimiliki baik dengan cara berbelanja atau meminjam dana. "Meski masih merintis unit usaha perthashop harus didukung penuh anggota, sebisa mungkin anggota yang menjadi konsumen utama, sehingga perputaran dana lebih cepat," ujar Bupati yang akan mengakhiri masa jabatannya dalam tiga bulan yang akan datang ini.
Sementara dalam sambutan yang disampaikan Ketua Koperasi SAAS Desak Putu Utami, menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga koperasi mampu berkembang dengan baik. Besarnya dukungan anggota membuat koperasi mampu memberikan manfaat bagi anggota, sesuai dengan prinsip koperasi dari, oleh, dan untuk anggota. "Kami ucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak yang membuat Koperasi SAAS tetap bertahan dan berkontribusi bagi anggota dan masyarakat," ujarnya.
Lebih jauh diungkapkan, sejak awal berdiri pada 2006 koperasi hanya bermodal Rp 15 juta dengan simpanan pokok dan wajib sebesar Rp 2 ribu/bulan. Kini setelah 17 tahun Koperasi SAAS telah memiliki aset Rp 17,4 miliar lebih dengan jumlah anggota sebanyak 349 orang. Pertumbuhan SHU juga menggembirakan. Sebut saja periode 2021 tercatat SHU didapat Rp 217 juta, kemudian pada 2022 tumbuh menjadi Rp 287 juta atau surplus kurang lebih Rp 70 juta atau tumbuh sekitar 27 persen. Sedangkan hingga bulan Juni 2023 SHU sementara tercatat di angka Rp 110 juta.
Pihaknya optimis target 2023 akan tercapai mengingat kondisi ekonomi mulai membaik dengan indikator sektor pariwisata yang kembali berdenyut. "Setiap tahun koperasi juga sisihkan SHU untuk subsidi perbaikan balai banjar, subsidi upacara yadnya, bantuan sembako, dan dana duka kematian sebesar Rp 1,5 juta untuk setiap anggota meninggal yang tercantum dalam kartu keluarga," ujarnya.
Kegiatan perayaan hari jadi tersebut juga diwarnai dengan penyerahan bantuan sosial kepada balita stunting dan juga lansia. Sebelumnya juga digelar kegiatan sosial berupa donor darah, pasar murah, dan senam lansia. [Mdy]

 

 


TAGS :

Komentar