Koperasi Sunari Jaya Gelar RAT ke-XI Aset Lampaui Target, Ajak Anggota Gabung Tabungan Perisai

  • 26 Februari 2023 00:00 WITA
Momen pengesahan hasil RAT ke-XI Koperasi Sunari Jaya, Minggu (26/02/2023)


Klungkung, balibanknews.com
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sunari Jaya menggelar rapat anggota tahunan (RAT) ke-XI bertempat di Balai Budaya Kabupaten Klungkung, Minggu (26/2/2023). Dalam laporan yang disampaikan pengurus tercatat pertumbuhan aset cukup memuaskan dan melampaui target. Pencapaian tersebut dirasa sangat menggembirakan ditengah kondisi ekonomi sepanjang 2022 yang belum pulih sepenuhnya pasca Covid-19.


Ketua Koperasi Sunari Jaya I Kadek Semardana mengungkapkan sepanjang tahun buku 2022 kinerja SDM Koperasi Sunari Jaya sangat maksimal dan fokus sehingga aset mampu tercapai melampaui target yang ditetapkan. Dikatakan target aset tahun 2022 adalah Rp 9,5 miliar namun realisasi justru tercapai sebesar Rp 10 miliar. Jika dibandingkan tahun sebelumnya aset naik sekitar Rp 1,3 miliar  atau dari Rp 8,7 miliar pada 2021 menjadi Rp 10 miliar pada 2022. Dari jumlah aset tersebut SHU yang dibagikan kepada anggota tercatat sebesar Rp 133 juta. Selain itu jumlah keanggotaan koperasi juga alami peningkatan signifikan dari 306 orang di tahun sebelumnya kini naik menjadi 334 orang. "SHU tahun 2022 memang belum sesuai target hal tersebut karena kita lebih selektif dalam menyalurkan kredit di masa pandemi yang membuat keuntungan usaha sedikit terkoreksi," ujarnya.


Dalam momen RAT kali ini Koperasi Sunari Jaya kembali memperkenalkan program terbarunya yakni program Tabungan Perisai. Semardana mengatakan, Tabungan Perisai adalah salah satu program tabungan yang bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan, atau dengan kata lain tabungan untuk membayar premi jaminan kecelakaan kerja dan kematian dari BPJS yang dikhususkan  bagi anggota yang berusia diatas 18 tahun dan dibawah 65 tahun. "Bentuk kerjasama koperasi dengan BPJS Ketenagakerjaan adalah Tabungan Perisai. Nantinya anggota yang berprofesi sebagai buruh, petani, dan pelaku UMKM jika terjadi kecelakaan kerja atau kematian bisa dicover oleh BPJS Ketenagakerjaan dengan santunan kematian hingga Rp 42 juta," ujarnya.
Dijelaskan premi anggota untuk ikut Jaminan kesehatan lewat Tabungan Perisai sangat murah, mulai dari Rp 100 ribu anggota sudah mendapat tanggungan kecelakaan kerja dan kematian.


Sejak dimulainya program tersebut sampai saat ini koperasi sudah realisasikan dua klaim jaminan kematian kepada dua orang anggota meninggal masing-masing senilai Rp 42 juta yang diterima ahli waris. Besarnya manfaat yang didapat membuat animo anggota ikut program tersebut sangat tinggi. Terbukti selama tahun 2022 peserta Tabungan Perisai tercapai lampaui target dari target Rp 275 juta tercapai Rp 316 juta dan diperkirakan tahun 2023 jumlahnya akan terus meningkat.
Dalam kesempatan tersebut Ketua Dekopinda Kabupaten Klungkung Dewa Made Wibawa Kusuma juga memberi apresiasi terhadap pertumbuhan Koperasi Sunari Jaya dikisaran 10 persen dan mampu bertahan selama pandemi. Ia berharap pengelolaan koperasi lebih ditingkatkan dengan menitikberatkan di sektor permodalan. Modal koperasi menurutnya harus kuat dan dominan berasal dari anggota. "Modal koperasi harus kuat dan berasal dari simpanan anggota. Modal yang sehat bagi koperasi adalah dikisaran 41 persen. Untuk itu perlu adanya inovasi dan peningkatan program-program demi menarik animo anggota lebih aktif lagi manfaatkan koperasi," sebutnya.
Selain dari segi modal, penguatan disektor teknologi juga penting. Digitalisasi koperasi menurutnya sudah menjadi keharusan, terlebih ijin pemanfaatan teknologi untuk koperasi jauh lebih mudah dibandingkan bank salah satunya pada teknologi mobile banking. "Kemudahan itu harus dimanfaatkan oleh lembaga koperasi, jangan sampai ketinggalan," tandasnya.
Selain apresiasi dari Dekopinda, kinerja Koperasi Sunari juga diapresiasi Kadis Koperasi UKM dan Perdagangan Kabupaten Klungkung I Wayan Ardiasa dalam sambutannya yang dibawakan Kabid Bina Lembaga Koperasi dan UKM. Dikatakan kinerja pengurus, pengawas, dan karyawan koperasi sudah sangat maksimal sehingga mampu mendulang kepercayaan anggota yang membuat aset tumbuh signifikan di tahun sulit.
Menurutnya, momen RAT sangat penting bagi lembaga koperasi. RAT adalah implementasi dari kualitas koperasi, jika mampu menggelar RAT maka sudah pasti bisa mempertanggungjawabkan pertumbuhan kehadapan anggota. "Momen RAT sebagai ajang evaluasi kinerja pengurus oleh anggota, untuk itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh anggota dengan aktif bertanya dan memberi usul saran," paparnya.
Senada dengan Ketua Dekopinda, pihaknya juga berharap lembaga koperasi bisa memperkuat sektor permodalan. Koperasi harus memupuk modal sendiri dengan tidak lepas dari prinsip kehati-hatian. Selain itu demi menghadapi tantangan dan persaingan kedepan, SDM koperasi diharuskan sudah kompeten sehingga mampu mengelola lembaga dengan tidak melenceng dari prinsip-prinsip koperasi.  [Mdy]

 


TAGS :

Komentar