Desa Adat Kampial Bagikan Beras dan Dana Krama Desa

  • 27 Desember 2022 16:00 WITA
Bendesa Adat Kampial, Drs. I Nyoman Sudiarta menyerahkan beras kepada krama.

Mangupura, BaliBanknews -
Program Desa Adat Kampial sangat luar biasa. Dimana dalam mewujudkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan keuangan demi kesejahteraan krama, Desa Adat Kampial yang terletak di Kuta Selatan ini memiliki tata kelola keuangan yang transparan dan akuntable.

Salah satu tata kelola keuangan yang dijalankan pada Selasa 27/12/2022 ini adalah pembagian beras dan dana krama desa. 

Bendesa Adat Kampial, Drs. I Nyoman Sudiarta saat ditemui www.balibanknews.com di kantornya mengungkapkan, awalnya ini bersumber dari tata kelola keuangan desa sesuai dengan keputusan sejak dirinya menjabat sebagai Bendesa Adat Kampial. Dimana pendapatan desa adat dikelola sesuai dengan prosentase pembagiannya. 

"Jadi pendapatan kami dari LPD,  pasar desa, retribusi, tata kelola wilayah desa,  dan sampah. Itulah yang menjadi pendapatan Desa Adat. Hal itu dilandasi dengan Perda Provinsi Bali No. 4 Tahun 2019, Pergub No.55 Tahun 2022, awig-awig Desa Adat Kampial serta hasil rapat koordinasi antara prajuru dengan Sabha Desa dan Kertha Desa," ucapnya. 

Lebih jauh diungkapkannya, dari tata kelola keuangan Desa Adat Kampial yang masuk ke kas desa, setelah dipotong 5 persen untuk dua banjar adat (Banjar Ancak dan Banjar Menesa), sisanya dialokasikan untuk dana pembangunan fisik dan non fisik desa sebesar 10 persen, dana aci desa sebesar 25 persen, dana krama desa sebesar 25 persen, dana suka duka 15 persen, dana sosial 5 persen dan dana abdi desa sebesar 20 persen.

"Alokasi untuk dana krama desa sebesar 25 persen dari total pendapatan Desa Adat Kampial setelah dipotong 5 persen inilah yang kita bagikan kepada krama saat ini dan juga pembagian beras yang diambil dari dana sosial," ujarnya. 

Dikatakannya, saat ini dana krama desa yang sudah diposkan, dibagikan sebesar Rp 1 juta per KK, bahkan masih ada sisa. "Dari pendapatan desa dalam satu bulan, setiap krama desa sudah di poskan melalui dana krama desa sebesar 25 persen. Hanya saja kami bagikan menjelang Hari Raya Galungan. Dimana saat ini dibagikan kepada krama sebanyak 306 KK. Harapannya mudah-mudahan di tahun 2023, dana krama desa bisa dibagikan Rp 1 juta per bulan, tidak lagi setiap enam bulan atau menjelang Galungan," ucapnya. 

Lebih jauh Jro Bendesa Sudiarta mengatakan, selain itu, Desa Adat juga membagikan 306 sak beras (masing-masing 25 kg).

Diakuinya, kolaborasi dengan LPD sangat luar biasa. Dimana LPD yang merupakan milik krama adat maka wajib bagi krama untuk memanfaatkan produk-produk LPD Kampial. Bahkan saat ini sudah ada kredit tanpa jaminan di LPD dengan plafon sebesar Rp 5 juta. Dimana Bendesa Adat yang memberikan rekomendasi bagi krama yang ingin mengajukan kredit. 

"Dengan adanya pos anggaran dana krama desa, jika ada krama yang kredit tanpa jaminannya tidak dibayar maka kami gunakan dana krama desa yang seharusnya dia dapat untuk untuk membayar kredit tersebut di LPD. Jadi LPD tidak takut memberikan kredit tanpa jaminan,  bahkan kami inginkan biar kredit tanpa anggunan bisa menjadi Rp 10 juta," harapnya. 

Desa Adat Kampial juga memperoleh dana pembangunan sebesar 20 persen dari laba LPD Kampial setiap tahun. Dimana diakuinya, LPD Kampial saat ini modalnya banyak dan cadangan likuiditasnya juga banyak, hanya saja dalam menyalurkan kredit masih sangat hati-hati. 

"Kami di tanggal 31 juga akan melakukan persembahyangan bersama dengan krama dan juga syukuran dengan makan bersama-sama. Memanjatkan syukur situasi sudah mulai membaik dan berjalan dengan baik. Kebersamaan menjadi tujuan kegiatan ini dan semoga di tahun 2023 kita semakin "mase reket" semakin raket," pungkasnya. (jhon) 


TAGS :

Komentar