Jelang Dirilis, Ratusan CD Album Band John And The Jail Story Ludes Terjual

  • 20 September 2022 00:00 WITA

Mangupura, balibanknews - 
Ratusan keping CD album ketiga band John And The Jail Story telah terjual menjelang dirilis pada tanggal 24 September di Jogjakarta. Bahkan beberapa diantaranya sampai terjual ke Malaysia, Jerman, dan negara lainnya yang pernah menjadi tempat manggung band bergenre Country Rockabilly itu. Hal itu menjadi sebuah kegembiraan bagi band yang sempat mendapatkan kontrak rekaman musik rockabilly dar salah satu studio di Inggris pada 3 Januari 2012. Sebab itu mengindikasikan bahwa musik Rockabilly masih sangat dinimati ditengah gempuran industri K-Pop yang belakangan ini terjadi di Tanah Air.

John Lano Lano selaku frontman dari John And The Jail Story menerangkan,   album bertajuk The Journey Of High Rockabilly itu memang dicetak berupa CD dengan jumlah terbatas. Sebab kedepan album tersebut akan dirilis dalam bentuk digital platform, seperti yang dilakukan pada album sebelumnya. Pihaknya mentarget album CD itu dapat terjual sampai 5 ribu keping, dimana saat ini album CD tersebut sudah laku terjual ratusan keping. "Animo ini menjadi motivasi dan semangat kami untuk nanti tampil di Jogja. Tidak ada persiapan khusus yang kita tampilkan, cuma kita lebih kepada menyiapkan mental. Sebab disana biasanya mental kita yang diadu," ungkap pria yang terpilih menjadi Ambassador Rockabilly Indonesia ini.

Selain merilis album, kedatangan mereka ke Jogja juga menghadiri undangan Festival Musik Jogjarockarta bersama band Superman Is Dead dan The Hydrant. Rencananya mereka akan berangkat ke Jogja pada 20 September ini, sampai tanggal 29 September 2022. Moment tersebut sekaligus dimanfaatkan juga untuk menjalin silaturahmi dengan teman yang banyak mensupport John And The Jail Story selama ini.  Jogja diakuinya menjadi salah satu tempat yang special bagi John And The Jail Story, karena banyak inspirasi dan kenangan indah yang tercipta disana.


Besarnya animo akan kecintaan musik rockabilly di Indonesia membuat pihaknya dapat kembali merilis album ke-4 mereka. Sebab ia ingin selalu produktif melahirkan karya yang setiap tahunnya dapat dirilis ke masyarakat pecinta musik. Terlebih saat ini aturan mengcover lagu sudah tidak bisa dilakukan secara bebas. Padahal maksud dari hal itu bertujuan untuk membangkitkan kenangan (bernostalgia) dan secara otomatis hal itu akan membuat lagu itu tetap hidup di masyarakat. "Kami ingin produktif berkarya, agar musik tanah air semakin kaya dan rockabilly tetap eksis. Sebab saat ini yang berkembang di negeri sendiri adalah lagu K-Pop," sebutnya.


Saat menggelar mini konser road to jogja pada Sabtu (17/9) malam di Angkringan Cobek Odor Tuban, sejumlah lagu-lagu pada album terbaru mereka bawakan. Diantaranya Midnight In Sarkem yang terinspirasi kehidupan di pasar kembang, Joni Pinjol, Jogja, Amboi, Pulan Bin, Pulan, Kono Rondho yang berbahasa Jawa, dan sejumlah lagu lainnya. Sejumlah lagu yang berkaitan dengan kota Gudeg itu sengaja dibuat bagi mereka yang pernah tinggal maupun bersekolah di Jogja. Hal itu sekaligus untuk beromansa akan kenangan indah mereka selama berada di Kota Pendidikan Jogja. (rls)


TAGS :

Komentar