I Ketut Saban, Kembali Dipercaya Nahkodai Dekopinda Gianyar

  • 06 Oktober 2021 00:00 WITA

Gianyar, Balibanknews -
I Ketut Saban,SE, kembali dipercaya nahkodai Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Gianyar. 

Ketut Saban terpilih secara musyawarah mufakat melalui Musyawarah Daerah Dekopinda Kabupaten Gianyar, di Plut-UMKM Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Rabu (6/10). 

Ditemui usai acara, Ketua Dekopinda Gianyar periode 2021-2026 I Ketut Saban,SE, mengucap syukur atas kepercayaan tersebut. Di era milenial ini, Ketut Saban mencoba upgrade SDM pengurus Dekopinda. "Saya upayakan memasukkan generasi milenial dalam kepengurusan. Mudah-mudahan loyalitasnya tinggi dalam membangun koperasi di Gianyar," ujarnya. 

Selama kepengurusan, Ketut Saban mengaku akan menggenjot keanggotaan koperasi. "Karena dari 1.267 koperasi di Gianyar, baru sepertiga yang bergabung di keanggotaan. Tugas kami ke depan, bisa lebih banyak merangkul mereka," jelasnya. 

Selain itu, Ketut Saba juga memandang penting melakukan pelatihan-pelatihan. Tujuannya agar koperasi lebih sehat dari segala aspek. "Kita juga akan tingkatkan sinergitas dengan lembaga dan pemerintah," ujarnya. 

Mengenai perkembangan koperasi saat pandemi, diakui tidak terlalu signifikan. "Laporan RAT belum maksimal. Memang stagnan, ada pertumbuhan tapi tidak terlalu. Rata-rata ada oenurunan aset dan oenghasilan," ungkapnya. Ketut Saban berharap situasi pandemi segera berlalu.

Sementara Ketua panitia (Musda ) Musyawarah Dekopinda kabupaten Gianyar, I Nyoman Arjawa SSn mengatakan terpilihnya kembali Ketut Saban karena anggota melihat kinerja beliau selama ini. "Meski situasi sulit, beliau tetap bisa menjalin kerjasama dengan pihak terkait," jelasnya. Sehingga melihat track record tersebut, Ketut Saban dipilih kembali secara musyawarah mufakat. "Sejak 2015-2021, beliu aktif ngayah, layah dan payah. Loyalitasnya memajukan koperasi," jelas Adjawa. 

Ditangan Ketut Saban, pihaknya berharap bisa melobi pemerintah daerah untuk menambah anggaran untuk koperasi. "Saat ini anggaran dinas koperasi kecil. Padahal kalau serius, Pemkab minimal kasi anggarap Rp 10 M untuk peningkatan SDM," jelasnya. 

Menurut Arjawa, peningkatan SDM ini lebih penting daripada sekedar pembangunan fisik. "Membina mental memang mahal, tapi kalau SDM sudah  bagus, negara bisa maju. Perlu puluhan tahun. Perlu sinergi, tidak semata bangun infrastruktur, tapi menguatkan SDM penting untuk bersaing di zaman 4.0," tegasnya.(yess)


TAGS :

Komentar