BPD Negara Luncurkan Pungutan Retribusi Digital di Pasar Tegal Cangkring

  • 26 Oktober 2019 07:30 WITA
Jembrana, BaliBanknews-
 
Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Koperindag) Jembrana bekerjasama dengan Bank BPD Bali Cabang Negara, meluncurkan program E Retribusi Pasar. Program ini untuk mempercepat serta mendukung gerakan nasional nontunai.
 
Pasar yang disasar adalah Pasar Tegal Cangkring Mendoyo dengan jumlah pedagang sebanyak 163 orang. Mereka kini sudah melakukan transaski pembayaran retribusi secara elektronik mulai Kamis (24/10/2019).
 
Selain itu, keuntungan E-Retribusi Pasar adalah transaksi lebih efisien, transparan, dan akurat terkait pembayaran antara pedagang dengan pemerintah.
 
"Kami luncurkan program ini kerjasama dengan BPD. Pemungutan retribusi pasar kini secara elektronik. Ini merupakan pasar kedua setelah yang pertama di Pasar Anyar," ujar Kepala Dinas Koperindag Jembrana, I Komang Agus Adinata.
 
Pihaknya akan terus melakukan E-Ritribusi di semua pasar di Jembrana. Sehingga di awal tahun 2020 nanti semua pasar sudah berbasiskan E-Retribusi.
 
Ia mengatakan, era digital harus disambut dengan sukacita. Sebab transaksi secara digital akan mempermudah dalam berbagai urusan. Terlebih saat ini memasuki era Revolusi Industri 4.0.
 
"Era sekarang adalah era digital. Mari sambut dengan sukacita. Di mana ada digital, di sana ada ekonomi praktis, efisien, dan aman," ujarnya.
 
Kepala Bank BPD Bali Cabang Negara, Ida Bagus Made Surawan menjelaskan, gerakan nasional nontunai ini bertujuan untuk mendorong masyarakat melakukan pembayaran secara nontunai.
 
"BI sebagai otoritas sistem pembayaran sangat mendukung pelaksanaan program ini," sebutnya melontar pujian.
 
Nantinya, dengan peluncuran program di pasar yang kedua yaitu Pasar Tegal Cangkring diharapkan akan menjadi pemantik yang membuat pasar-pasar lainya juga bersemangat dalam melalukan transaksi berbasis digital ini. Dengan program ini tentunya akan mempermudah cara kerja dari petugas pungut pasar. Sebab digitalisasi sudah menjadi kebutuhan masyarakat saat ini. Ia pun mengajak kepada tujuh pasar lainnya untuk segera melakukan hal yang sama.
 
"Kami siap mendukung penuh kebijakan pemerintah daerahi. Kita tidak boleh ketinggalan. Ini akan efisien, transparan, akuntabel untuk kepentingan bersama," ujarnya.
 
Lebih lanjut , Surawan mengungkapkan, pihaknya telah membuat nota kesepahaman (MoU) dengan pasar di Negara. Pasar pertama yang sudah MoU dan menjadi pilot project adalah Pasar Anyar, Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara. "Pasar ini sebagai proyek percontohan. Ada sebanyak 190 pedagang yang ikut," ujar Ida Bagus Made Surawan.
 
Sedangkan untuk Pasar Tegal Cangkring terdapat sebanyak 163 pedagang dan 40 Kios serta 120 los. "Jadi para pedagang saat ini tidak perlu mengeluarkan uang tunai untuk pembayaran seperti sewa tempat, pungutan harian, dan juga pungutan mingguan. Kami BPD Cabang Negara merupakan kabupaten ketiga," paparnya.
 
Di Jembrana ada sembilan pasar tradisional. BPD Cabang Negara bersama Dinas Koporindag menargetkan tiga pasar di tahun 2019. Sedangkan tahun 2020 sudah semuanya memakai E-Retribusi Pasar. Program ini juga untuk menghindari terjadinya penyimpangan pungutan di pasar.
 
Koordinator Pasar Tegal Cangring, I Putu Sridana menyambut baik dengan adanya luncingnya E-Ritribusi Pasar ini. Ia menilai hal ini akan membuat cara kerja dalam melakukan pungutan di pasar lebih cepat, efisien serta akuntabel.
 
Sementara itu, Pedagang Pasar Tegal Cangkring, Dewa Ayu Made Cana mengaku senang dengan dengan adanya pembayaran pungutan di pasar dengan E-Ritribusi ini. (yes)
 

TAGS :

Komentar