Wisata Tirta Mas, Kolam Renang Menyatu dengan Alam

  • 01 Mei 2022 00:00 WITA


Bisa Karaoke Bersama Keluarga

Badung, Balibanknews.com -
Taman rekreasi keluarga Tirta Mas di Banjar Pasekan, Desa Sembung, Kecamatan Mengwi hadir menyambut pengunjung. Suasana objek wisata itu menyatu dengan alam.
Pemilik sekaligus pengelola Tirta Mas, I Ketut Werdi Setana Putra, SH didampingi I Wayan Weda Darmaja, SIp, M. SI ketika di temui Balibanknews pada Minggu, 01/5/2022 di Tirta Mas Sembung, menyatakan kolam renang di tempatnya, lebih ke alam. “Karena posisinya di tempat pertanian. Lebih banyak kami tonjolkan alam, suasana disini,” ujarnya.

Disamping itu, pengunjung bisa merasakan sensasi petik buah. “Kami juga tidak hilangkan sisi modern. Contoh disini ada karaoke,” terangnya.
Pihaknya menawarkan alam namun suasana modern. “Kalau orang mau nyanyi, pasti dia bahagia. Pengunjung yang bisa merasakan,” ungkapnya.
Meski mendapat tambahan karaoke, pengunjung tidak kena biaya tambahan. “Ini free. Saya kadang tawarkan ke pengunjung, ikut nyanyi yuk,” ujarnya.

Diakui, selama masa pandemi, suasana menurun dibanding hari biasa. “Namun masih bisa gaji beberapa karyawan. Mudah-mudahan, ini kan mulai mereda, biasa kembali. Kalau tidak ada Covid-19, sekolah banyak datang,” jelas dia.


Khusus harga sekolah, memberikan harga beda. “Kami lebih banyak nilai sosial. Mereka bisa renang. Kasih harga jauh. Anak sekolah setengah harga, tujuannya mendukung anak kita supaya tangguh dan kuat,” jelasnya.
Disamping itu, hawa di objek itu segar. “Disini dia bisa menikmati, setidaknya anak kota tahu ini padi, dari pohon ini hasilkan buah ini. Basic kami alam, dominan tanaman yang bisa konsumsi,, ini untuk pengunjung, kalau mau petik silahkan,” ujarnya.

Untuk waktu, sampai pukul 22.00. “Misalnya mau bikin acara ulang tahun. Kalau hari normal, pukul 20.00 sudah tutup,” terangnya.
Ke depan, pihaknya berencana supaya pengunjung menikmati alam lebih dalam lagi. “Saya lagi kelola kebun durian. Beberapa tanaman lain, mudah-mudahan bisa terwujud, saya ingin membuat camping ground,” ujarnya.
Dengan membuka camping, pengunjung bisa datang, memproses sendiri. “Biar orang paham, bahwa hidup tak semuda makan saja, hidup ada proses. Makanya sekarang saya ada lahan lagi 1 hektar, tapi baru proses durian saja,” ungkapnya.

Selain durian, ada manggis, advokat dan jeruk. “Ini sebagai edukasi. Kalau kita gak berani, siapa yang merawat alam. Apalagi sekarang ada lahan dikavling, memang dapat duit, tapi kalau dikelola baik, usaha tidak menghianati hasil,” ujarnya.
Harapannya, camping ground terlaksana tahun depan. “Kami harus tunggu sejumlah tanaman tumbuh,” jelasnya.
Ditambahkan lebih lanjut, camping ground ada semacam acara out bond. “Disini juga dilengkapi klinik. Kami lihat potensi wilayah ini bagus. Ngapain nonton saja, coba kami nonton,” ujarnya.
Objek wisata yang baru berjalan dua tahun itu buka saat pandemi Covid-19 dimulai. “Waktu Corona (Covid-19) ini sempat tutup. Delapan bulan kami tutup,” terangnya. 
Pihaknya berharap, apabila daerah ini ramai, maka perekonomian masyarakat ikut ramai. “Ada warung disini, imbas ke masyarakat,” ujarnya.

Apalagi ketika camping ground terlaksana, maka akan menyerap puluhan tenaga. “Kalau bikin out bond, harus banyak orang,” ujarnya.
Untuk pendanaan, masih dikelola keluarga. “Dukungan keluarga positif, dukungan besar dan kami berterima kasih kepada keluarga,” tutup dia. (yes)


TAGS :

Komentar