20 Tahun LPD Desa Adat Tangkas, Berkontribusi Nyata di Desa Adat

  • 14 Januari 2022 00:00 WITA

Semarapura, BaliBanknews -
LPD Desa Adat Tangkas setiap tahun memberikan kontribusi. Dalam perjalanannya berkontribusi nyata dalam menjaga ajegnya adat tradisi dan budaya selain juga dalam pembangunan di Desa Adat Tangkas.

Pemucuk LPD Desa Adat Tangkas I Nyoman Sudarma,SE., saat ditemui BaliBanknews mengungkapkan selama 20 tahun mengabdi, LPD Tangkas berkontribusi dalam pembangunan fisik parahyangan di Pura Kahyangan Tiga dan Pura Dalem Pemuteran dengan anggaran yang dihabiskan hampir Rp 700 juta. 

"Karena ada Karya kita sisihkan untuk menopang biaya karya. Masyarakat juga menginginkan pembangunan fisik akhirnya kita alihkan juga dana pembangunan untuk penataan Pura Dalem Pemuteran tanpa memungut dana sepeserpun kepada krama," ucapnya.

Lebih jauh Sudarma mengungkapkan, selain itu setiap odalan di Pura Kahyangan Tiga karena kas Desa Adat masih mendukung dengan kontribusi LPD sebesar 20 persen. "Sekalipun nantinya kas adat minus, LPD tetap mendorong kegiatan upacara dilaksanakan tanpa membebani krama," ucapnya.

Dikatakannya, selain Pura Kahyangan Tiga, ada juga Pura Kahyangan Desa yakni Pura Batur, Pura Dalem Pemuteran, Prajapati dan Pura Melanting. "Kami mensosialisasikan dibangunnya pengayengan Pura Melanting. Dimana menghabiskan anggaran Rp 400 juta dengan dukungan Desa Adat dan Krama," ucapnya.

Lebih jauh dikatakannya, dengan dana pembangunan dari LPD, Desa Adat Tangkas juga membangun balai masyarakat. "Dalam satu tahun kurang lebih harus ada uang untuk upacara di Pura Kahyangan Tiga bisa mencapai Rp 400 juta," ucapnya.

Diungkapkannya, pemberian dana pembangunan maupun dana sosial ini sebagai bentuk kontribusi LPD sehingga kepercayaan krama terhadap lembaga milik adat ini semakin meningkat. Tujuannya agar masyarakat juga diringankan, seperti misalkan program ngaben masal dari LPD hanya dengan Rp 1 juta berlaku seumur hidup sudah bisa mengikuti ngaben masal.

"Ngaben masal sudah pernah dilaksanakan satu kali. Desa adat memfasilitasi dan dana ngaben dari kumpulan krama yang ikut dalam.rombongan ngaben. Awalnya banyak krama yang meminjam kredit untuk ngaben. Akhirnya seiring perjalanan waktu hati saya terketuk dan mencoba merancang program untuk yang kurang mampu dan dikaji untuk membuat program ngaben di LPD," ujarnya.

Lebih jauh diungkapkannya, dalam ngaben masal itu kontribusi LPD dan dari krama. LPD berkontribusi dengan memberikan rate khusus untuk program ngaben ini. "Rata-rata pengabenan menghabiskan dana yang lumayan besar. Sehingga dengan program ngaben ini masyarakat lebih diringankan," pungkasnya. (yess)


TAGS :

Komentar