Menarik dan Inovatif, Koperasi Nirmala Punya Lapak Online "Nirmala Hadir" dan Pabrik "Ice Cube"

  • 28 November 2021 00:00 WITA
I Nengah darma Aba menunjukan aplikasi Nirmala Hadir lewat smartphonenya


Semarapura, balibanknews.com
Memang beda inovasi yang dilakukan Koperasi Nirmala dalam mengembangkan usaha dan memberi pelayanan kepada anggota. Melalui ide brilian koperasi ini berhasil memudahkan anggota berbelanja dengan membuat sebuah E-comers berupa lapak online dengan nama aplikasi "Nirmala Hadir". Melalui lapak online ini siapapun bisa dengan mudah berbelanja secara online layaknya aplikasi belanja kekinian, dan yang boleh menjadi pelapak lewat aplikasi tersebut hanya anggota koperasi. Selain itu, baru-baru ini koperasi juga berhasil merampungkan satu-satunya pabrik ice tube di Kabupaten Klungkung dengan nama "Nirmala Ice Cube". 
Ketua Koperasi Nirmala I Nengah Darma Aba mengaku membuat sebuah E-comers lapak online dan pabrik ice cube muncul sejak terbatasnya seluruh kegiatan masyarakat akibat pandemi. Akhirnya munculah sebuah ide brilian dengan membuat sebuah aplikasi jualan online kekinian layaknya Shopee, Lazada, atau Tokopedia yang bisa dimanfaatkan oleh anggota dan masyarakat umum lainnya, tanpa harus repot-repot lagi datang ke pasar atau toko terutama untuk memenuhi kebutuhan pokok. 
"Jadi pada waktu awal pandemi aplikasi ini jadi solusi kami agar anggota tetap dirumah saja dan berbelanja kebutuhan bisa lewat Nirmala Hadir, cukup klik lalu bayar lewat m-banking, barang langsung diantar ke rumah masing-masing," ujarnya di kantor koperasi yang berlokasi di Jalan Baypass Prof. Ida Bagus Mantra seputaran Dusun Lepang, Desa Takmung, Klungkung ini.


Laki-laki 31 tahun ini mengaku sejak awal kemunculannya aplikasi Nirmala Hadir menjadi cukup populer di kalangan anggota dan masyarakat di kawasan tersebut. Sampai saat ini terhitung sudah sekitar 1.426 orang yang mendownload dan memanfaatkan aplikasi tersebut, dengan begitu anggota yang memiliki usaha jual beli bisa memasarkan produk mereka secara online. Produk apapun bisa dijual mulai dari kebutuhan pokok, kerajinan, pakaian, elektronik, jasa, dan lain sebagainya. Anggota yang ingin mendaftar menjadi pelapak bisa mendownload aplikasinya kemudian aktifasi aplikasi sampai bisa berjualan sepenuhnya dikelola oleh admin. Sedangkan bagi yang ingin menjadi konsumen saja, cukup dengan mendownload aplikasi di playstore di masing-masing smartphone. 


Darma juga mengatakan, harga produk yang ada di aplikasi dijual lebih terjangkau. Sebut saja harga eceran untuk satu tabung gas Elpiji 3kg, jika belanja melalui aplikasi ini cukup membayar Rp 16 ribu, sehingga jauh lebih terjangkau. Diakuinya untuk beberapa item produk kebutuhan pokok yang dijual melalui aplikasi memang disediakan khusus oleh koperasi dan harga yang didapat jauh lebih murah karena barang langsung didatangkan dari agen. Untuk menghindari gejolak pasar karena menjual dengan harga lebih murah, Koperasi Nirmala juga memiliki unit usaha Nirmala Canvasing, dimana unit usaha ini bergerak mensuplai kebutuhan barang dagangan warung dan toko dengan harga grosir. "Karena jual gas Elpiji jauh lebih murah, pada waktu itu kami sempat dikomplain pemilik warung, akhirnya melalui Nirmala Canvasing kami yang menyuplai kebutuhan gas elpiji warung tersebut sehingga mereka juga bisa menjual ecer lebih murah." ujarnya.
Selain aplikasi Nirmala Hadir yang mulai poluler, Koperasi Nirmala juga berhasil membuat sebuah pabrik ice cube yang bertujuan menyuplai kebutuhan es batu bagi para pedagang makanan/minuman di Kabupaten Klungkung. Darma, bahkan mengklaim pabrik ice cube milik koperasinya adalah yang pertama di Klungkung. 
Pabrik ice cube ini diakui adalah hasil analisa cermat memikirkan usaha apa yang ideal untuk menunjang eksistensi koperasi selama pandemi, dan terbukti berhasil bahkan mampu membuka lapangan kerja bagi 18 tenaga kerja. "Jika yang lain memberhentikan karyawan kami justru bisa merekrut karyawan selama pandemi," katanya.
Terbuti ide tersebut cemerlang, karena baru beberapa bulan berdiri saja pabrik sudah kewalahan memenuhi kebutuhan. Bahkan meski sudah dengan kapasitas produksi sebanyak 2.000 kg per hari permintaan masih tinggi. Dengan modal awal dikisaran Rp 700 juta Darma mengaku dalam satu bulan mampu meraih omset penjualan sekitar Rp 72 juta dengan rata-rata keuntungan bersih diatas 50 persen. "Permintaan masih sangat tinggi, karena itu saat ini kami memikirkan untuk bisa kembali menambah pengadaan mesin sehingga kapasitas produksi bisa lebih besar lagi," ujarnya.
Berbagai inovasi yang dilakukan Koperasi Nirmala diakui Darma adalah hasil dari penyesuaian dengan perkembangan teknologi dan lingkungan. Menurutnya, yang terpenting adalah bagaimana melihat peluang memanfaatkannya sebaik mungkin.
Koperasi Nirmala diakui Darma adalah koperasi yang sedang berkembang. Sebelumnya koperasi ini berbentuk KSU sebelum berubah menjadi koperasi konsumen dan memiliki sejumlah unit usaha seperti unit simpan pinjam, unit E-comers, dan unit canvasing. Sampai bulan Oktober 2021 koperasi ini sudah mengelola aset sebesar Rp 11,5 miliar, dengan jumlah simpanan dan deposito sebanyak Rp 10,2 miliar. Pinjaman tersalurkan sebanyak 4,3 miliar dengan target SHU bersih tahun ini adalah sebesar Rp 172 juta. "Ketersediaan dana kami memang masih cukup besar, lantaran sepanjang pandemi ini cenderung lebih hati-hati melakukan ekspansi kredit, selain itu beberapa anggota juga tiba-tiba banyak yang menaruh dana dalam jumlah besar," pungkasnya. [Mdy]

 

 


TAGS :

Komentar