Aset LPD Kabupaten Buleleng Capai Rp 1,8 Teriliun, Akan Gelar Rapat Evaluasi

  • 14 Oktober 2021 00:00 WITA

Singaraja  BaliBanknews -
LPD di Kabupaten Buleleng hingga Juli 2021 beraset total Rp 1,8 triliun dan akan segera melaksanakan rapat evaluasi di bulan ini.

Koordinator LPLPD Kabupaten Buleleng, Drs. I Nyoman Indrayasa, didampingi, Luh Putu Antari selaku Staf LPLPD Kabupaten Buleleng dan I Nyoman Wintarsana,SE., selaku Wakil Koordinator LPLPD Kabupaten Buleleng ketika ditemui BaliBanknews Kamis, 14/10/2021 di kantor LPLPd jalan Labuan Aji Temukus Buleleng mengungkapkan, aset LPD di Kabupaten Buleleng hingga Agustus  2021 mencapai Rp 1,8 triliun. Dengan posisi laba di bulan yang sama sebesar Rp 21 miliar, menurun dibanding Juli 2020 dimana laba mencapai Rp 23 miliar.

"Penurunan laba karena dampak dari pandemi covid-19. Dimana masyarakat kesulitan untuk membayar kredit. Banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan dan dirumahkan khususnya yang belerja di sektor pariwisata," ucapnya.

Indrayasa lebih jauh mengungkapkan, begitu juga dengan kredit yang disalurkan mengalami penurunan dimana sampai Agustus 2021 pinjaman yang tersalurkan sampai Agustus mencapai Rp 1,1 triliun. Begitu juga dengan dana pihak ketiga juga mengalami penurunan. 

"Secara umum saat ini yang dihadapi LPD di Buleleng adalah di kredit. Untuk itu, kami akan berkoordinasi dengan LPLPD Bali merencanakan rapat evaluasi terkait hal itu di tanggal 22 Oktober ini," ucapnya.

Dikatakannya, LPD saat ini juga harus fokus di stabilitas likuiditas dan diharapkan likuiditas mencapai 20 persen. Sehingga mampu melayani masyarakat dalam bertransaksi. Dari 169 LPD di Buleleng, diakuinya hanya 20 LPD yang berhenti beroperasional dan tahun ini sudah ada tiga LPD yang mulai beroperasional kembali. 

"Harapan kami juga saat ini dan kedepan adalah membangkitkan LPD-LPD yang macet tersebut untuk bisa beroperasional. Semua LPD yang tidak beroperasional bisa bangkit kembali," harapnya.

Lebih jauh diakuinya, LPLPD Buleleng dalam upaya membangkitkan LPD tersebut telah melakukan koordinasi dan pendekatan dengan desa adat setempat, hanya saja masih terkendala mencari pengurus LPD. 

"Kami harapkan di tahun 2023 ke-20 LPD tersebut bisa kembali beroperasional semua," harapnya.

Ia berharap, dalam rapat evaluasi nantinya, LPD memberikan masukan-masukan atau memaparkan kendala-kendala yang mereka hadapi saat ini, sehingga LPLPD Buleleng dan Bali bisa memberikan solusi atau tanggapan. 

"Saya yakin di tahun mendatang LPD akan tumbuh positif, seiring dengan mulai dibukanya penerbangan dan juga pariwisata. Begitu juga dengan sektor pertanian, perikanan, peternakan dan perdagangan yang selama pandemi ini memberikan dampak positif terhadap LPD," ucapnya. (yess)


TAGS :

Komentar