Bali in Your Hands Kolaborasi Dengan TBF Gelar Perhelatan Gaya Hidup dan Fesyen Berkelanjutan

  • 24 Juni 2021 00:00 WITA

Sanur, BaliBanknews –
Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tahun 2020, Indonesia memproduksi 67,8 ton sampah setiap tahunnya. Tentunya hal ini menimbulkan banyak dampak negatif bagi lingkungan hidup dan ekosistemnya. Salah satu langkah mitigasi bagi kelestarian lingkungan hidup adalah dengan penerapan gaya hidup dan fesyen berkelanjutan.

Berupaya menjadikan Bali sebagai pusat gaya hidup dan fesyen berkelanjutan, gerakan Bali In Your Hands dan TBF Consultant, mengadakan perhelatan gaya hidup dan fesyen berkelanjutan untuk membantu Bali Kembali, di hotel Maya Sanur, pada tanggal 24-25 Juni 2021.

“Penerapan gaya hidup berkelanjutan atau sustainable lifestyle, merupakan salah satu langkah pencegahan kerusakan lingkungan, yang bertujuan menuju bebas sampah atau zero waste. Selain itu, gaya hidup berkelanjutan merupakan upaya konservasi yang melibatkan proses produksi, konsumsi, penggunaan kembali dan pemulihan produk hingga kemasan,” ucap Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pada pidato pembukaan acara Bali Kembali Movement.

Acara yang digelar selama dua hari itu, menampilkan sejumlah produk karya pengusaha Bali yang beretika bisnis berdasarkan fesyen berkelanjutan. Di antaranya adalah merek Amiga Bali yang dibesut oleh Rahmi Fajar Harini.

“Kesadaran dan kepekaan akan menjaga lingkungan hidup di Bali, sangatlah besar, karena sangat terasa semua dampaknya secara langsung. Fesyen berkelanjutan sangat penting untuk diterapkan pada semua tahapan produksi fesyen termasuk pencarian materi, pembuatan sampel, sampai pengemasan karena semua tahap tersebut bisa menghasilkan sampah. Kita bisa berkontribusi banyak dalam setiap tahapan tersebut,” ujar Rahmi, yang sekaligus sebagai salah satu inisiator gerakan Bali In Your Hands.

Selain produk karya-karya pengusaha Bali, acara Bali Kembali Movement juga menampilkan sederet produk fesyen lokal yang proses produksinya dilakukan di Bali, di bawah naungan TBF Consultant. Merek-merek lokal tersebut antara lain adalah Harmonia, Studio Azra, hello!Lalua dan Dinnaro.


“TBF Consultant memang selama ini aktif melakukan inkubasi merek-merek fesyen tanah air. Biasanya pemilik merek fesyen atau mereka yang baru punya ide untuk mengeluarkan merek fesyennya sendiri, akan datang berkonsultasi kepada kami. Di sinilah kami berperan agar merek-merek fesyen lokal yang mereka dirikan memiliki daya saing yang tinggi,” ujar Melinda Babyanna selaku CEO TBF Consultant.

Sederet pelaku dan penggagas gaya hidup dan fesyen berkelanjutan seperti Suzy Hutomo dari The Body Shop yang sekaligus sebagai dewan penasehat senior Bali In Your Hands, dr. Luh Wayan Sriadi sebagai pendiri dari Putrimas Tenun, yang memberdayakan kelompok penenun perempuan Jembrana dan anggota Bali In Your Hands; ikut menjadi narasumber pada diskusi panel bertajuk “The Art of Sustainable Lifestyle & Fashion” (Seni Gaya Hidup dan Fesyen Berkelanjutan).

“Menjadikan Bali sebagai pusat produksi barang-barang gaya hidup dan fesyen berkelanjutan adalah salah satu misi dari gerakan Bali In Your Hands. Kami percaya dengan kekayaan alam dan kearifan budaya lokal Bali, bisa  membuatnya menjadi sentra gaya hidup berkelanjutan,” tambah Myrna Soeryo, salah satu inisiator Bali In Your Hands lainnya.

Gerakan Bali In Your Hands yang banyak melangsungkan kegiatan pembinaan usaha UMKM melalui platform digital, akan mempersiapkan para anggota yang tergabung di dalamnya untuk bisa secara optimal mengimplementasikan gaya hidup berkelanjutan pada setiap lini produk, mulai dari fesyen, kriya, kuliner maupun perhotelan dan pariwisata.

“Kami berharap sesudah pandemi mereda, di tahun 2022, kami sudah bisa berfokus untuk membina lebih banyak pengusaha UMKM lagi, untuk memproduksi barang-barang dan jasa dengan prinsip berkelanjutan. Sehingga barang dan jasa pengusaha-pengusaha UMKM Bali, makin banyak bisa menembus pasar luar negeri yang menerapkan etika bisnis dan gaya hidup berkelanjutan, seperti negara-negara di Eropa Barat,” tutup Nidya Gustianingsih, inisiator Bali In Your Hands lainnya. 

Tentang Women For Bali
Women For Bali yang menjadi inisiator dalam acara Bali In Your Hands merupakan kelompok perempuan pecinta Bali. Mulai dari pengusaha, pekerja hingga mereka yang berkontribusi pada perekonomian di Bali. Komunitas ini diprakarsai oleh Rahmi Fajar Harini, Myrna Soeryo, Nidya Gustianingsih.

Women For Bali memiliki tujuan untuk menghubungkan merek dan UMKM lokal di Bali dengan para pemangku kepentingan B2C dan B2B di Indonesia dan luar negeri. (jhon)


TAGS :

Komentar