LPD Desa Adat Wanasari Berencana Kembangkan Sektor UMK di 2021 Serta Bantu Dana Tawur Kesanga

  • 06 Februari 2021 00:00 WITA

Tabanan, BaliBanknews -
Berada di kawasan pertanian menjadi suatu keberuntungan bagi Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Adat Wanasari Kabupaten Tabanan. Pasalnya, sektor pertanian, peternakan maupun perikanan yang saat ini cukup membantu pergerakan uang di LPD. Masyarakat yang memiliki kewajiban untuk membayarkan kredit pun masih berjalan lancar. Sehingga LPD tetap mampu mencatatkan laba di masa pandemi Covid-19. 


Kondisi perekonomian masyarakat Bali maupun global hingga sekarang belum pulih sepenuhnya. Meskipun sejumlah negara bahkan di Bali sendiri sudah dilakukan vaksinasi Covid-19. Namun belum mampu mengembalikan kejayaan ekonomi Bali seperti sebelum pandemi melanda pulau ini. 


Pemucuk LPD Wanasari, I Putu Suarta mengaku bersyukur di masa sulit pada tahun 2020 masih membukukan laba. Hal ini karena ditopang oleh sektor pertanian dan peternakan yang sebagian besar digeluti oleh Krama/warga Desa Adat Wanasari. Sehingga pandemi Covid-19 tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja LPD baik dari sisi aset, laba. Namun untuk penyaluran kredit sangat diperketat dan selektif. 


"Di masa pandemi yang sudah diberikan LPD itu untuk warga yang isolasi mandiri berupa sembako. Kinerja LPD Wanasari masih tetap baik meskipun dari sisi laba tercatat stagnan," katanya kepada Balibanknews, Sabtu (6/2).


Ia menegaskan, bahwa hanya sebagian Krama yang merasakan dampak dari wabah global Covid-19. "Karena sebagian besar pekerjaan Krama/warga itu petani hanya sebagian kecil di pariwisata hanya 15%," sebut Suarta. 


Kata dia, pada laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahun buku 2020 yang dilaksanakan pada Minggu (31/1/2021) bertempat di depan kantor LPD Wanasari yang dihadiri 25 orang yaitu perwakilan Prajuru dan Krama terungkap aset Rp 11,2 miliar. Jumlah ini masih tetap sama dari tahun 2019.


Pada tahun 2020, tabungan tercatat naik dibandingkan dengan deposito. Kenapa tabungan yang diminati masyarakat? Jika perlu dana mendadak, uang tabungan ini bisa ditarik setiap saat. Kemudian untuk laba pada 2020 lalu tercatat Rp 203 juta. "Tahun 2019 lalu pencapaian laba Rp 300 juta. Memang ada penurunan laba karena restrukturisasi. Dimana Krama di pariwisata yang ekonominya terdampak langsung Covid-19 diberikan kebijakan hanya membayar bunga saja. Ini yang menyebabkan laba mengalami penurunan," beber Suarta. 


LPD Adat Wanasari setiap tahunnya menyumbang kontribusi ke desa adat yang dianggarkan Rp 50 juta. Dana tersebut diambil dari penyisihan laba. Ia mengakui, dari April-Agustus 2020 sempat tidak berani mencairkan kredit namun tetap meningkatkan likuiditas. Nasabah yang diberikan kredit benar-benar diseleksi hanya yang dianggap mampu membayar yang diberikan pinjaman dana. 


"Rp 9 miliar penyaluran kredit tahun 2019 lalu, sekarang Rp 8,3 miliar tahun 2020. LPD diawasi oleh semua kelian banjar adat. Setiap ada rapat di banjar, para kelian menyampaikan perkembangan LPD kepada Krama sehingga lebih transparan," ungkapnya. 


LPD Wanasari pada tahun 2020 sudah melakukan restrukturisasi kepada Krama yang memerlukan, hanya membayar bunga saja. Kebijakan ini diberikan kepada Krama yang mengajukan. Suarta mengungkapkan, modal LPD sekarang ini Rp 1,6 miliar. Setelah ekonomi sudah bergerak, usaha mikro dan kecil akan dioptimalkan dengan kredit Rp 1 juta sampai Rp 10 juta. 


"Mudah-mudahan 2021 bisa optimis yang bersinergi dengan desa adat sebagai badan pengawas LPD. Kami di LPD rutin melaporkan perkembangan LPD kepada badan pengawas. Kami harus akur agar 600 kepala keluarga di desa adat ini melihat LPD dan badan pengawas kompak. Pada Nyepi tahun 2021 ini LPD akan memberikan dana Tawur Kesanga," katanya. 


Bendesa Adat Wanasari, I Putu Winaja, SE, mengapresiasi kinerja LPD Desa  adat Wanasari di tahun 2020 meskipun terjadi penurunan laba. Hal ini dapat dimaklumi karena situasi sulit yang dipengaruhi wabah global. "Kami mendukung kebijakan LPD yang memberikan keringan kepada Krama yang ekonominya terdampak langsung Covid-19," jelasnya. (Yes)


TAGS :

Komentar