BKS-LPD Buleleng Gelar Rapat Tahunan Bertema Strategi Pengelolaan LPD Terkait Covid-19

  • 23 Desember 2020 00:00 WITA

 

 


Singaraja, BaliBanknews

Saat Rapat Tahunan BKS-LPD Buleleng dengan tema Strategi Pengelolaan LPD terkait Covid-19 di Singaraja dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, bertempat di ruangan  rapat LPD Ambengan Rabu (23/12) menghadirkan puluhan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) 

se-Kabupaten Buleleng. Ketua BKS-LPD Kabupaten Buleleng, I Made Nyiri Yasa yang juga Ketua Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Adat Ambengan mengatakan ditengah pandemi ini LPD fokus pada likuiditas, serta  mengajukan permohonan ke Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali dan MDA Provinsi Bali bagaimana perlindungan hukum Adat ucapnya.


Selain itu kata dia, kerja sama dengan mitra LPD di Bali umumnya dan Buleleng khususnya dengan Jamkrida Bali Mandara terkait jaminan kredit apabila debitur meninggal dan kerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali Cabang Singaraja dan Cabang Seririt , bahwa bank milik masyarakat Bali ini sudah memberikan pelayanan prima kepada LPD di Buleleng. Saat ini terdapat 169 LPD di Kabupaten Buleleng


"Di satu sisi agar BPD Bali mencarikan regulasi baru agar LPD bisa meminjam kredit di Bank BPD Bali dengan bunga yang berimbang," ucapnya.


Terkait Covid-19 dikatakan  Nyiri  Yasa perkembangan LPD sekarang ini sesuai dengan tempat geografisnya. Jika nasabahnya sebagian besar dari pariwisata maka LPD akan terdampak. Jika LPD yang berada di daerah pertanian, perkebunan dan peternakan tidak terlalu berpengaruh dibuktikan dengan peningkatan deposito, tabungan dan laba tercapai serta aset meningkat. "Seperti yang dialami LPD Adat Ambengan. Apapun kebijakan Bank BPD Bali agar berpihak pada LPD," kata Yasa.


Kepala Bank BPD Bali Cabang Singaraja, I Made Sudarma, S.E, M.M didampingi Cesar Sanjaya, KCB Seririt, Putu Puspareni, S.E, Kasi DJA BPD Cabang Singaraja berharap pada LPD di Kabupaten Buleleng agar kerja sama yang terjalin  sangat baik selama ini  bisa tetap dijaga dan bersinergi terkait setoran dananya tetap di BPD. "Harapan akhir tahun agar likuiditas LPD disetor ke Bank BPD. Program E-Link sudah berjalan dan 2021 progresnya terus meningkat," jelasnya.  


Drs. I Nyoman Indrayasa, Koordinator LPLPD Kabupaten Buleleng menyampaikan bahwa perkembangan LPD pada kondisi Covid-19 ini berpengaruh dari sisi pendapatan. Namun harus ada langkah yang diupayakan oleh LPD dari sisi penambahan likuiditas di masing-masing LPD memang kondisinya tidak sama tapi dalam hal ini harus membuat kebijakan untuk menyikapi perkembangan LPD. 


"Mudah-mudahan dengan kebijakan LPD tidak kebingunan. Contoh misalnya ada LPD yang kekurangan likuiditas langkah apa yang dilakukan upaya  dalam menaikkan pendapatan  bunga kredit di LPd   guna mendukung likuiditas yang ada. Itu sudah kita lakukan dan pembinaan-pembinaan kredit sudah kita lakukan. Kita mohon LPD di desa adat agar melakukan pendekatan ke badan pengawas internal bagaimana cara menangani kredit yang macet," papar Indrayasa. 


Pemucuk LPD Adat Pejarakan, Nengah Madra, S.E mengatakan dari pertemuan ini dapat saling bertukar informasi dengan 50 LPD se-Kabupaten Buleleng tentang dampak Covid-19. Sehingga bisa mencari hal-hal positif yang bisa diterapkan dalam menghadapi kondisi ini. 


"Sekarang ini kita benar-benar memperhatikan cadangan likuiditas, kredit, rescheduling termasuk penanganan kredit. Dengan demikian dapat meningkatkan likuiditas dan mampu menyelesaikan kredit bermasalah. Upaya yang dilakukan dalam penanganan kredit bermasalah di lapangan demi kembalinya dana semaksimal mungkin," ungkapnya. [Yes]


TAGS :

Komentar