LPD Kuta dan Desa Adat Kuta Kembali Gelontorkan Sembako Tahap 4

  • 27 November 2020 00:00 WITA

 


Badung, balibanknews.com

 


Desa Adat Kuta bersinergi dengan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Adat Kuta kembali menggelontorkan dana untuk disalurkan kepada Krama/warga setempat.

Bendesa Adat Kuta, Wayan Wasista saat penyerahan sembako secara simbolis di Gedung Lotring, Kuta Kabupaten Badung, Jumat (27/11/2020) menyampaikan bahwa pemberian bantuan sembako kepada warga Desa Adat Kuta kali ini adalah tahap yang keempat. 


Sejak pandemi Covid-19 menyebar di Bali hingga menutup aktivitas pariwisata di pulau ini, Desa Adat Kuta bersinergi dengan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Adat Kuta telah menyalurkan bantuan sembako kepada Krama. "Sebelumnya telah kita berikan beras 25 kilogram, minyak goreng, mie instant dan telur. Berkat masukan dari para tokoh masyarakat masih banyak warga yang alergi dengan makanan kemasan dan telur maka saat ini kita uangkan sebagai uang lauk pauk," jelasnya. 


Wasista menyebutkan bantuan sembako ditujukan untuk 2.283 kepala keluarga di desa adat setempat. Saat ini bantuan tersebut berupa beras 25 kilogram dan uang lauk Rp 100 ribu. "Setiap kepala keluarga di Desa Adat Kuta mendapatkan hak yang sama yaitu beras 25 kilogram dan uang lauk Rp 100 ribu yang diserahkan hari ini. Hal tersebut berkat kerja sama antara LPD Kuta dan desa adat" kata Wasista. 


Pihaknya mengaku bersama dengan LPD bergerak untuk membantu masyarakat di saat pandemi ini karena LPD juga merupakan milik desa adat. "Sistem pembagian masih seperti dulu dilakukan dengan para perwakilan kelian. Beras diambil oleh perwakilan kelian di Gedung Lotring kemudian disalurkan ke setiap banjar. Setelah itu petugas di masing-masing banjar yang akan membagikan kepada warga. Sehingga tidak ada kumpul-kumpul orang banyak. Di banjar masing-masing akan dilakukan sistem jam ataupun waktu pengambilannya dibagi per tempek yang dilakukan per jam. Sehingga masyarakat tidak berkumpul," tegasnya.


Dikatakannya, untuk selanjutnya masih dipikirkan apakah akan memberikan bantuan lagi. Mengingat saat ini geliat pariwisata di Kuta sudah mulai bangkit secara pelan-pelan. Diharapkan masyarakat sudah mulai memperoleh hasil untuk bisa hidup kemudian mampu membeli kebutuhan pokoknya. 


"Sehingga desa adat tidak lagi (memberikan bantuan sembako) karena dana desa adat sudah menipis sekali. Mudah-mudahan ini yang terakhir karena di pantai sudah ada pengunjung dan di jalan-jalan sudah mulai ramai. Sudah mulai ada kehidupan," ucapnya. 


Ia menyebutkan total dana yang dihabiskan selama pemberian sembako hingga 4 tahap ini hampir mencapai Rp 4 miliar dari bantuan kas desa dan LPD. "Harapan kami kepada Krama semoga bantuan ini bisa meringankan beban yang dipikul selama ini bahwa bantuan tersebut sebagai wujud perhatian kepada Krama," katanya. 


Sementara itu Pemucuk (Ketua) LPD Adat Kuta, Wayan Gede Budha Artha juga menyampaikan hal senada bahwa bantuan sembako tersebut merupakan sinergi dengan desa adat. "Kami bersyukur dapat membantu meringankan beban Krama yang ekonominya terkena imbas Covid-19. Semoga bantuan ini bermanfaat dan ekonomi kembali menggeliat," harapnya. [Yes]


TAGS :

Komentar