Pasar Produk Pangan Bali Asli 'Bali KUI 2.0' di Pejeng Disambut Antusias

  • 10 Agustus 2020 16:00 WITA
-

Gianyar, Balibanknews-

Bali KUI 2.0 yang merupakan pasar produk pangan Bali asli disambut antusias oleh warga Desa Adat Jro Kuta Pejeng Kabupaten Gianyar yang berlangsung di lapangan parkir sebelah barat Pura Penataran Sasih Pejeng pada pukul 10.00 Wita, Selasa (11/8).


Pada pelaksanaan Bali KUI 2.0, Perusda Bali mengkoordinasikan petani dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang berjualan di dalam stan Bali Kui 2.0. Produk pangan lokal Bali ini dihadirkan pada Pasar Gotong Royong Krama Bali yang diadakan setiap Selasa di desa adat seluruh Bali secara bergilir. 


David Setiawan, Kepala Unit Industri dan Perdagangan mengatakan, di Bali KUI 2.0, masyarakat akan mendapatkan produk bahan pangan murah seperti sayuran, bumbu dan buah-buahan serta produk olahan makanan dan minuman Bali seperti beras Tabanan, garam Kusamba, gula aren Dukuh, gula kelapa Dawan, minyak Tandusan Culik dan lainnya yang diolah oleh UMKM.


"Disamping itu kami hadirkan pameran dan test drive motor listrik GesitBali. Acara ini terbuka untuk umum dan melayani masyarakat baik eceran/grosir. Datang dan catat waktunya. Jangan sampai ketinggalan. Tunggu kehadiran kami di event selanjutnya," katanya. 


Seperti diketahui, Bali Kui 2.0 adalah produk genuine dari petani dan UMKM yang ada di Bali dan dikembangkan oleh Perusda Bali dengan menggunakan manajemen KBS agar bisa menjadi produk unggulan di pasar.


"Yang perlu ditekankan lewat Bali Kui 2.0  yakni mengkoordinasikan petani dan UMKM agar produk pangan asli Bali mempunyai pasar dan diterima di masyarakat. Untuk harga murah dan  terjangkau dengan daya beli masyarakat saat situasi pandemi Covid-19 seperti ini," ungkapnya.


Salah seorang masyarakat Pejeng, Ida Bagus Suryawan mengaku sangat antusiaa belanja di Bali KUI 2.0. Pasalnya dengan berbelanja di pasar yang menyajikan produk lokal petani Bali, nantinya akan mampu meningkatkan minat para petani untuk tetap memproduksi bahan pangan. "Harganya memang murah dan secara langsung dapat membantu petani dalam menyerap produknya," ucapnya. (Yes)


TAGS :

Komentar